Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

Sabtu, 23 Oktober 2010

tugas resume pengantar bisnis BAB 5

BAB 5
DISAIN DAN PERILAKU ORGANISASI


PENGERTIAN ORGANISASI
Apakah yang Dimaksud dengan Organisasi
Menurut Boone dan Kurtz, organisasi didefinisikan sebagai berikut:
Organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan.
Definisi organisasi itu mencakup tiga elemen pokok, yaitu: (1) interaksi manusia, (2)
kegiatan mengarah pada tujuan, dan (3) struktur.
Untuk sebuah perusahaan yang kecil, fungsi pengorganisasian itu sangatlah sederhana. Jika perusahaan semakin besar, maka kebutuhan akan organisasi juga meningkat.


ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL
Organisasi Formal
Organisasi formal merupakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggung-jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.
Organisasi formal menawarkan bidang-bidang tetap (relatif) yang masing-masing
orang bekerja pada bidang tanggung jawabnya sendiri. Organisasi formal merupakan bagian yang dapat dilihat pada bagan organisasi. Sedangkan organisasi informal tidak. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal adalah (1) wewenang, (2) tanggung jawab, (3) pertanggung-jawaban, (4)delegasi, dan (5) koordinasi.

Organisasi Informal
Organisasi informal adalah suatau jaringan hubungan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal.
Komunikasi yang terjadi dalam organisasi informal berjalan dengan cepat dari mulut
ke mulut. Sistem komunikasi ini dinamakan sistem tanaman rambat. Informasi yang disampaikan dapat berlebihan, kurang tepat, kurang terpercaya, atau dapat juga terpercaya.

Sentralisasi VS Desentralisasi
Organisasi yang Disentralisir
Organisasi manajemen yang disentralisir merupakan sebuah sistem yang wewenang serta pengendaliannya dipegang di suatu pusat, biasanya eksekutif puncak. Kebaikan disentralisir adalah: (1) bahwa pengendalian yang lebih efektif dapat dilakukan, (2) cenderung memperpendek jangka pengambilan keputusan, dan (3) memungkinkan bagi seluruh unit untuk mengikuti suatu rencana tindakan yang seragam.
Sedangkan keburukannya antara lain: (1) jika perusahaan berkembang dengan pesat, maka beban kerja pada eksekutif puncak menjadi terlalu banyak, (2) organisasi yang disentralisir hanya memberi pengalaman sedikit kepada para manajer muda dalam pengambilan keputusan.
Organisasi yang Didesentralisir
Manajemen yang didesentralisir merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilaksanakan pada jenjang tertinggi. Dalam desentralisir, para manajemen bawah mendapat kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya.


STRUKTUR ORGANISASI DAN PENYUSUNANNYA
Pembentukan Struktur Organisasi
Struktur organisasi formal didasarkan pada analisa dari tiga elemen kunci setiap
Organisasi, yaitu:
1. Interaksi kemanusiaan
2. Kegiatan yang terarah ke tujuan
3. Struktur
Manajemen harus mengkoordinir kegiatan-kegiatan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.

Hierarki Tujuan
Hierarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai
tujuan-tujuan khusus yang ditetapakan untuk masing-masing karyawan. Jumlah jenjang dalam hierarki bergantung pada besarnya dan kekomplekan perusahaan. Perusahaan yang lebih kecil biasanya mempunyai jenjang lebih sedikit dibanding perusahaan besar.

Departementalisasi
Pembentukan struktur organisasi dimulai dengan penganalisisan kegiatan-kegiatan utama organisasi. Kegiatan ini berupa produksi, pemasaran, pembelanjaan, dan personalia. Masing-masing kegiatan ditugaskan ke departemen yang berbeda dalam perusahaan termasuk manajer dan karyawannya.

Wewenang dan Tanggung Jawab
Tindakan menugaskan kegiatan kepada bawahan disebut pendelegasian. Manajer memberi tanggung jawab dan wewenang kepada bawahan. Setelah melakukan tugas sesuai wewenang dan tanggung jawabnya, bawahan harus memberikan pertanggung-jawaban pada atasan.

Berapa Banyak Bawahan yang Harus Ada di Bawah Seorang Manajer?
Rentangan pengendalian (span of control) merupakan jumlah optimal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang manajer. Banyak pendapat yang menyatakan bahwa manajemen puncak sebaiknya membawahi secara langsung bawahan sebanyak antara empat sampai delapan orang.
Faktor-faktor kritis dalam menentukan rentangan pengendalian yang optimal adalah:
1. Jenis pekerjaan
2. Pelatihan karyawan
3. Kemampuan manajer
4. Efektifitas komunikasi.

Menjamin Komunikasi yang Efektif
Komunikasi merupakan tugas yang relatif sederhana bagi organisasi kecil. Akan
tetapi masalah komunikasi akan semakin banyak seiring dengan tumbuhnya organisasi.

Menghindari Pertumbuhan Organisasi yang Tidak Perlu
Dengan meningkatnya kekomplekan dan ukuran organisasi muncul kecenderungan
untuk menambah personalia atasan dan spesialis. Seorang filusuf dan sejarahwan Inggris bernama C. Northcote Parkinson menjelaskan kecenderungan tersebut dalam bukunya Parkinson’s Law : “Pekerjaan itu meningkat sedemikian rupa sehingga mengisi waktu yang tersedia untuk penyelesaiannya”.
Menurut Parkinson penyebab kecenderungan ini terletak pada:
1. Keinginan manajer sendiri untuk membangun “kerajaan” dengan menambah bawahan.
2. kerja tulis yang diciptakan oleh adanya kesempatan kerja dari karyawan tambahan.
Untuk mencegah terjadinya ini diperlukan usaha dari manajemen puncak untuk tetap waspada dan memberikan perkiraan-perkiraan yang jujur menyangkut kebutuhan akan setiap posisi baru yang diajukan.

Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi
Bagan organisasi atau struktur organisasi adalah bagan yang menggambarkan
tentang hubungan antara orang-orang di dalam organisasi dan hubungan antar masing-masing kegiatan.
Pada pokoknya ada empat macam bentuk struktur organisasi, yaitu: organisasi garis
(line organization), organisasi garis dan staf (line and staf organization), organisasi fungsional (functional organization), komite (committee) dan organisasi matrik.

Organisasi Garis
Dalam struktur organisasi garis, kekuasaanmengalir secara langsung dari Direktur ke
Kepala Bagian dan kemudian terus ke karyawan-karyawan di bawahnya.
Organisasi ini biasanya hanya dipakai oleh perusahaan-perusahaan kecil.
a. Kebaikan Organisasi Garis
 Adanya kesatuan dalam pimpinan dan pemerintah.
 Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan.
 Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah.
 Menghemat biaya.
b. Keburukan Organisasi Garis
 Sering terdapat birokrasi yang menghambat jalannya perusahaan.
 Tidak adanya spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi para petugas sehingga kurang efisien.
 Kurangnya kerjasama di antara masing-masing bagian.

Organisasi Garis dan Staf
Organisasi ini merupakan kombinasi yang diambilkan dari keuntungan-keuntungan
adanya pengawasan secara langsung dan spesialisasi dari perusahaan. Tipe organisasi ini lebih baik dipakai untuk perusahaan sedang dan besar.
a. Kebaikan Organisasi Garis dan Staf
 Pimpinan lebih leluasa memberikan saran terhadap tugas khusus di luar bagiannya.
 Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan.
 Staf dapat mendidik para petugas.
 Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga aliran kekuatannya jelas.
b. Keburukan Organisasi Garis dan Staf
 Kadang-kadang staf tidak lagi memberi saran tetapi perintah.
 Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya pada staf daripada atasannya.
 Staf dapat ikut disalahkan jika saran yang diberikan tidak memperoleh hasil.

Organisasi Fungsional
Dalam organisasi fungsional, masing-masing manajer adalah seorang spesialis atau ahli dan masing-masing bawahan/pekerja mempunyai beberapa pimpinan. Bentuk ini lebih menekankan pada pembagian fungsi. Oleh karena itu bentuk ini sulit dan jarang sekali dipakai.
a. Kebaikan Organisasi Fungsional
 Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya, sehingga terdapat keserasian antar tugas dan keahliannya.
 Tugas para manjer menjadi lebih ringan.
b. Keburukan Organisasi Fungsional
 Membingungkan para pekerja.
 Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan.
 Kesulitan-kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi.
 Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan diantar para manjer.

Organisasi Komite
Komite sering dilakukan untuk mengumpulkan pendapat tentang berbagai kegiatan
dalam perusahaan. Untuk membentuk komite harus memperhatikan syarat-syarat berikut ini :
1. Suasananya santai dan bersifat informal
2. Semua anggota komite ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas-tugasnya
3. Komite mengetahui tentang tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
4. Masing-masing anggota komite bersedia mendengarkan pendapat anggota yang lain
5. Keputusan diambil secara konsensus
6. Masing-masing anggota bebas mengemukakan pendapat
7. Ketua komite tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain
a. Kebaikan Komite
 Merupakan forum untuk saling bertukar pendapat di antara beberapa anggota
 Keputusan ditentukan bersama-sama sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik
 Menciptakan koordinasi yang lebih baik
 Meningkatkan pengawasan, karena komite berhubungan langsung dengan para pelaksana
b. Keburukan Komite
 Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan karena masing-masing anggota sibuk dengan pekerjaannya
 Keharusan untuk berkompromi
 Sering menimbulkan kesimpang-siuran dalam organisasi
 Tidak mempunyai kekuasaan untuk mendukung saran-saran yang diberikan

Organisasi Matriks
Organisasi matrik, juga disebut organisasi manajemen proyek, dapat didefinisikan
sebagai struktur organisasi dimana para spesialis dari bagian-bagian yang berbeda disatukan untuk mengerjakan proyek khusus.
Dalam organisasi seperti itu beberapa anggota organisasi memberikan laporan kepada
dua atasan, bukannya satu atasan seperti bentuk yang tradisional.
a. Kebaikan Organisasi Matrik
 Luwes
 Memberikan metode untuk memusatkan perhatian pada masalah-masalah utama yang spesifik atau persoalan-persoalan teknis yang unik.
 Memberikan alat inovasi tanpa mengganggu struktur organisasi yang ada.
b. Keburukan Organisasi Matrik
 Beberapa masalah dapat muncul karena pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah yang tradisional (satu atasan untuk masing-masing individu)
 Manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan tim terpadu dari orang-orang yang berasal dari bagian-bagian yang berbeda
 Konflik dapat muncul antara manajer proyek dengan manajer-manajer bagian lain


PERILAKU KEORGANISASIAN
Prediktor-prediktor penting dalam organisasi kerja meliputi kelompok kerja, motivasi,
sikap pekerjaan, dan kepemimpinan.

Kelompok Kerja
Kelompok kerja merupakan sekumpulan karyawan yang secara bersama-sama
mempunyai pekerjaan serupa (umum) dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok. Kelompok tersebut dapat mengisi kebutuhan para anggotanya, kebutuhan-kebutuhan itu dapat berupa: (1) kebutuhan berkomunikasi, (2) kebutuhan mempertahankan harga diri dan kepentingan ekonomi, serta (3) kebutuhan akan perlindungan.
Keanggotaan dalam berbagai kelompok akan bergantung pada banyak hal, yaitu: (1)
keakraban satu sama lain, (2) kepentingan bersama, (3) pekerjaan serupa, dan (4) persahabatan.

Motivasi
Motivasi merupakan motif intern yang menyebabkan orang berperilaku seperti yang
mereka lakukan. Karyawan dapat dimotivasi untuk bergabung dalam sebuah kelompok kerja jika mereka merasa bahwa kebutuhan pribadinya dapat lebih terpenuhi denagan cara seperti itu.
Jenjang Kebutuhan Karyawan
Teori motivasi dari Abraham H. Maslow (seorang ahli psikolog) menekankan dua ide
dasar yaitu:
1. Orang mempunyai banyak kebutuhan, tetapi hanya kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi perilaku manusia
2. Kebutuhan manusia dikelompokkan dalam sebuah hierarki kepentingan. Jika satu kebutuhan terpenuhi, kebutuhan lain yang tingkatannya lebih tinggi akan muncul dan memerlukan pemuasan
Kebutuhan pertama yang harus dipenuhi adalah kebutuhan fisiologis, seperti rasa lapar, haus, dan lelah. Setelah kebutuhan dasar terpenuhi, baru kemudian orang berusaha memenuhi kebutuhan yang berjenjang lebih tinggi, demikian seterusnya sampai kebutuhan paling tinggi terpenuhi, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri.

Pekerjaan dan Sikap Jabatan
Perkembangan teknologi telah menyebabkan penggunaan mesin dan peralatan
otomatis yang lebih besar. Kecenderungan ke arah yang lebih otomatis di bidang manufaktur dan pertanian lambat laun akan mendapat tantangan dari serikat buruh, karena mereka merasa bosan dan tidak memperoleh kesempatan untuk menggunakan keterampilannya.
Oleh Musselmah dan Jackson, kepuasan jabatan dipandang sebagai indikator yang bermanfaat bagi manajemen untuk menentukan apakah terdapat bidang-bidang masalah dalam angkatan kerja organisasi. Kepuasan jabatan dikaitkan dengan perputaran dan absentiisme dalam angkatan kerja.

Kepemimipinan
Dalam perusahaan, kepemimipinan berkaitan dengan pengarahan kepada karyawan
untuk melakukan pekerjaan. Manajer yang baik pasti akan mendapatkan hasil pekerjaan lebih banyak dari bawahannya dengan sikap sebagai pemimipin yang baik. Untuk mengetahui gaya kepemimipinan yang sesuai, mereka tidak hanya melihat posisinya sebagai manjer yang menghendakinya segalanya telah dilakukan, tetapi mereka harus pula belajar bekerja dalam struktur yang ada secara efektif.
»»  READMORE...

Senin, 18 Oktober 2010

resume pengantar bisnis BAB 4

BAB 4
MANAJEMEN UMUM

PENGERTIAN MANAJEMEN
Arti dan Fungsi Manajemen
Berikut ini definisi manajemen menurut Profesor Oei liang Lee “manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan, serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”
Dari definisi tentang manajemen di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen mempunyai lima fungsi, yaitu:
1. perencanaan
2. pengorganisasian
3. pengarahan
4. pengkoordinasian
5. pengawasan
Semua fungsi ini dimaksudkan agar kegiatan apapun yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan perencanaan terlebih dahulu. Secara garis besar, perencanan menggambarkan tentang:
a. apa
b. bagaimana
c. mengapa dan
d. kapan akan dilakukan
Setelah perencanaan disusun, barulah ditetapkan siapa yang akan melakukan, bagaiman pembagian kerjanya, bagaimana wewenang, serta pertanggung-jawaban masing-masing kegiatan. Namun, walaupun sudah diorganisir di dalam suatu wadah organisasi, belum tentu kegiatan seseorang searah dengan yang lain. Oleh karena itu perlu diadakan pengarahan agar semuanya dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Untuk mencapai tujuan pasti ada kegiatan-kegiatan yang disatukan dalam suatu wadah yang disebut fungsi. Fungsi ini berbeda-beda sehingga perlu dikoordinasikan, supaya tidak terdapat kontradiksi antara fungsi satu dengan yang lain.
Waktu yang akan datang, yang penuh dengan ketidak-pastian menyebabkan terjadinya penyimpangan. Untuk menjaga agar penyimpangan ini tidak terlalu jauh maka diperlukan pengawasan/pengendalian.
Jenjang Manajemen
Perusahaan-perusahaan besar biasanya mempunyai paling sedikit tiga jenjang manajemen,ketiga jenjang tersebut adalah:
a. Manajemen puncak
Sering disebut manajer senior atau eksekutif kunci. Jenjang ini meliputi dewan direktur, direktur utama atau chief executive officer (CEO), dan pimpinan lain. Manajemen puncak bertugas menyusun rencana umum perusahaan dan mengambil keputusan-keputusan penting.
b. Manajemen Madya
Atau disebut manajemen administratif, meliputi pimpinan pabrik/ manajer divisi. Mereka yang bertanggung jawab dalam penyusunan rencana operasi.
a. Manajemen Operasional
Sering disebut “supervisor garis-pertama” (first-line supervisor), mereka bertanggung jawab melakukan supervisi kepada karyawan yang mengerjakan kegiatan harian.

LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN
Gerakan Manajemen Ilmiah
Sejak pemunculan bukunya tahun 1911, yang berjudul The Principles of Scientific Management, Frederick W. Taylor dikenal sebagai bapak dari gerakan manjemen ilmiah. Di dalam bukunya, terdapat beberapa prinsip-prinsip manajemen yaitu:
Prinsip 1: semua pekerjaan dapat diobservasi dan dianalisis guna menetukan satu cara terbaik untuk menyelesaikannya.
Prinsip 2: orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah.
Prinsip 3: kita dapat menjamin bahwa cara tebaik tersebut diikuti dengan menggaji pemegang jabatan dengandasr intensif, menyamakan gaji dengan hasil kerjanya.
Prisip 4: menempatkan manajer dalam perencanaan, persiapan dan pemeriksaan pekerjaan.

SEKOLAH-SEKOLAH TENTANG PEMIKIRAN MANAJEMEN
Sekolah Klasik (Classical School)
Sekolah klasik berawal dengan adanya formasi-formasi perusahaan besar. Sekolah klasik telah memberikan saran tentang fungsi-fungsi manajemen primer, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.
Sekolah Perilaku (Behavioral School)
Sekolah perilaku memusatakan perhatian pada aspek kemanusiaan dari manajemen dan menekankan kebutuhan bagi para manajer untuk memahami manusia.
Sekolah Ilmu Manajemen (Management Science School)
Sekolah manajemen ini melibatkan matematik dan statistik untuk menyelesaikan masalah-masalah operasional perencanaan dan pengendalian.
Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah bisnis dengan mengidentifikasi bagian-bagian utama dari suatu masalah dan hubungan mereka.
Manajemen Hasil
Manajemen hasil atau manajemen berdasarkan sasaran (management by objectives/MBO) adalah program untuk meningkatkan motivasi dan pengendalian karyawan. MBO memusatkan perhatian pada hasil, bukan perilaku yang diperlihatkan oleh karyawan. Program-program MBO dapat meningkatkan komunikasi antara bawahan dan atasan.
Adapun keburukan MBO antara lain:
 Untuk beberapa tugas, MBO sulit menentukan tujuan yang tepat.
 MBO hanya akan sukses jika semua pihak mau berpartisipasi.
 MBO seharusnya tidak dipandang sebagai suatu penyelesaian untuk semua masalah manajemen
 Tujuan-tujuan itu seharusnya layak dan mudah diukur.

PERENCANAAN
Salah satu sifat utama fungsi perencanaan adalah mengarahkan tujuan. Adapun sifat-sifat lain fungsi perencanaan adalah; sumbangan terhadap tujuan serta efisiensi dari rencana itu sendiri.
Bentuk-bentuk Perencanaan
a. Tujuan (Objective)
Tujuan merupakan suatu sasaran dimana kegiatan itu diarahkan dan diusahakan untuk sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
b. Kebijakan (Policy)
Kebijakan adalah suatu pernyataan untuk menyalurkan pikirean dalam mengambil keputusan terhadap tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan.
c. Strategi
Strategi merupakan tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat.
d. Prosedur
Prosedur merupakan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktu mendatang.
e. Aturan (Rule)
Aturan adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur.
f. Program
Program merupakan campuran antara kebijakan prosedur, aturan dan pemberian tugas yang disertai dengan suatu anggaran sehingga menciptakan tindakan.
Kegunaan Perencanaan
a. Mengurangi Ketidakpastian serta Perubahan pada Waktu Mendatang
Sebelum melakukan sesuatu untuk waktu yang akan datang, lebih dulu dibuat suatu pedoman atau standard dimana standard ini dapat dipakai sebagai ukuran.
b. Mengarahkan Perhatian pada Tujuan
Perencanaan dibuat untuk digunakan sebagai penentu arah dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Memperingan Biaya
Dengan adanya perencanaan memungkinkan diadakan penghematan ongkos-ongkos, sebab kegiatan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
d. Merupakan Sarana untuk Mengadakan Pengawasan
Hasil kerja yang telah dicapai seseorang sulit untuk diukur keefektifannya tanpa adanya perencanaan.
Langkah-langkah Penyusunan Perencanaan
a. Menetapkan Tujuan
Tujuan menggambarkan tentang apa yang diharapkan dapat dicapai dan merupakan suatu titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan.
b. Menyusun anggapan-anggapan (Premissing)
Anggapan-anggapan yang dicari adalah anggapan yang diperkirakan dapat memberikan pengaruh terhadap suatu rencana, baik anggapan dari luar maupun dari dalam.
c. Menetukan Berbagai Alternatif Tindakan
Agar tujuan dapat tercapai sebaiknya dipilih cara-cara yang sesuai saja.
d. Mengadakan Penilaian terhadap Alternatif-alternatif Tindakan yang Sudah Dipilih
Disini dilakukan usaha-usaha untuk mencari alternatif mana yang akan memberikan hasil maksimal dengan pengeluaran tertentu.
e. Mengambil Keputusan
Setelah diadakan penilaian barulah diambil keputusan tentang alternatif mana yang diharapkan dapat mencapai tujuan.
f. Menyusun Rencana Pendukung
Rencana pendukung dibuat untuk membantu rencana awal yang telah dibuat.
Perencanaan Merupakan proses Pendekatan yang Rasional
Dengan berbagai macam langkah yang telah dilakukan dapat dikatakan bahwa perencanaan merupakan suatu proses pendekatan yang rasional untuk waktu yang akan datang.
Jangka Waktu Perencanaan
Menurut jangka waktunya, perencanaan digolongkan menjadi tiga, yaitu:
a. Perencanaan jangka panjang
b. Perencanaan jangka menengah
c. Perencanaan jangka pendek
Faktor-faktor yang Membatasi Perencanaan
a. Sulitnya Mencari Anggaran Secara Teliti
Keadaan mendatang yang penuh dengan ketidak-pastian menyebabkan anggapan-anggapan yang tepat juga sulit ditentukan.
b. Perubahan yang Sangat Cepat
Perubahan yang terjadi terlalu cepat dapat menyebabkan berbagai kesulitan dalam menyusun suatu perencanaan.
c. Kekakuan Internal
Kekakuan yang berasal dari dalam organisasi/perusahaan, dapat berupa:
• Kekakuan Psikologis
Terkadang orang apabila sudah mempunyai suatu pendapat sulit untuk diubah, begitu pula dengan cara berpikirnya.
• Kekakuan Karena Adanya Prosedur dan Kebijakan
Sekali prosedur dan kebijakan dibuat dan dapat diterima oleh orang banyak, maka akan sulit untuk dubah.
• Kekakuan Sumber Daya dan Dana
Sekali modal ditanamkan pada aktiva tetap, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan di waktu mendatang menjadi sanagt terbatas.
d. Kekakuan Eksternal
Berkaitan dengan masalah sosial-politik, teknologi, kebudayaan, geografi, perekonomian dan sebagainya.
e. Waktu dan Biaya
Banyaknya aktivitas seseorang membatasi tersedianya waktu untuk melaksanakan aktivitas lain, jadi waktu untuk perencanaan terbatas.Makin lama waktu yang dibutuhkan, makin besar pula biayanya.
Pengambilan Keputusan
a. Syarat Pengambilan Keputusan
 Harus berusaha mencapai suatu tujuan melalui tindakan positif
 Harus dapat mengetahui tujuan-tujuan yang dapat dicapai beserta kekurangannya
 Harus mampu untuk mengadakan analisis dan pernilaian berbagai alternatif
 Harus bersikap optimis dan kemauan yang kuat untuk memilih alternatif yang terbaik.
b. Alat Pengambilan Keputusan
(1)Operation research,(2) teori probabilitas,(3)linear programming, selain itu ada:
 Analisa Risiko
Setiap keputusan didasarkan pada interaksi beberapa variabel kritis,meliputi:
 Biaya pengenalan
 Biaya produksi
 Investasi modal yang dibutuhkan
 Harga
 Market share yang dapat dicapai
 Pohon Keputusan (Decision Tree)
Menganalisis dengan jalan melihat berbagai kemungkinan arah yang dapat diambil dari berbagai jenis keputusan

PENGORGANISASIAN
Pengertian
Pengorganisasian merupakan usaha untuk menyusun komponen-komponen pokok (personalia, fungsi dan faktor-faktor fisik) sedemikian rupa, sehingga dapat dipakai sebagai sarana untuk mencapai tujuan.
Hubungan yang timbul dari organisasi dapat berbentuk:
a. Hubungan Informal
Meliputi: hubungan yang timbul tidak disengaja, hubungan di luar pekerjaan, dan hubungan lain yang bersifat tidak resmi.
b. Hubungan Formal
Merupakan bentuk hubungan yang dilakukan dengan sengaja.
Dalam hubungan formal terdapat tiga hubungan dasar, yaitu:
1) Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kewajiban-kewajiban bagi individu untuk melaksanakan tugas yang telah ditetapkan dengan cara sebaik mungkin.
2) Wewenang
Wewenang adalah hak untuk mengambil keputusan tentang apa yang harus dilakukan seseorang.
3) Pertanggung-jawaban
Pertanggung-jawaban merupakan kebalikan dari wewenang. Pertanggung-jawaban ini berasal dari bawahan.
Pola Hubungan antar Komponen Organisasi
Antar tujuan, fungsi, tanggung jawab, wewenang serta pertanggung-jawaban mempunyai hubungan erat , dan berkaitan satu dengan yang lainnya.
Rentangan Kekuasaan
Rentangan kekuasaan ini disebabkan oleh adanya keterbatasan pada kemampuan seseorang. Banyak sedikitnya frekuensi hubungan antar pimpinan dengan bawahan dipengaruhi beberapa faktor, antara lain:
a. Latihan dari Bawahan
Makin sempurna latihan yang diberikan kepada bawahan, makin mudah pula bagi bawahan tersebut untuk memahaminya, sehingga tidak perlu bertanya lagi tentang apa yang harus dikerjakan.
b. Pendelegasian Wewenang
Organisasi yang kurang teratur dapat memberikan pengaruh yang kurang menguntungkan terhadap frekuensi hubungan antara pimpinan dan bawahan.
c. Perencanaan
Biasanya tugas-tugas bawahan dalam perencanaan telah ditetapkan dengan harapan agar mereka mudah menghayatinya.
d. Teknik Komunikasi
Teknik komunikasi yang baik akan mempengaruhi rentangan kekuasaan yang ada.
Dasar-dasar Penggolongan Bagian Di Dalam Organisasi
a. Didasarkan pada Suatu Angka, biasanya terdapat di bidang kemiliteran.
b. Didasarkan pada Waktu, biasa dipakai dalam pelaksanaan tugas-tugas di pabrik
c. Didasarkan pada Fungsi Perusahaan,
d. Didasarkan pada Luas Daerah Operasi
e. Didasarkan pada Jenis Barang yang Dihasilkan
f. Didasarkan pada Jenis Langganan
Karakteristik Struktur Organisasi
Memiliki dua karakteristik dasar, yaitu:
a. Keseimbangan dalam Organisasi
b. Fleksibel

PENGARAHAN
Prinsip-prinsip Pengarahan
a. Prinsip Mengarah Kepada Tujuan
b. Prinsip Keharmonisan Dengan Tujuan
c. Prinsip Kesatuan Komando
Cara-cara Pengarahan
a. Orientasi
b. Perintah
 Perntah umum dan khusus, perintah umum mempunyai sifat yang luas sedang perintah khusus bersifat lebih menitail.
 Perintah lisan dan tertulis, peintah tertulis memberikan kemungkinan waktu yang lebih lama dari perintah lisan.
 Perintah formal dan informal, perintah formal merupakan perintah sedangakan perintah informal lebih banyak mengandung saran.
 Delegasi wewenang, dalam delegasi ini pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimiliknya kepada bawahan.
Komunikasi
Agar komunikasi dapat lebih efektif dan efisien, perlu diperhatikan beberapa prinsip berikut:
1) Komunikasi harus jelas
2) Prinsip integritas
3) Prinsip penggunaan organisasi informal
Motivasi
Motivasi mempunyai dua macam bentuk yaitu motivasi positif dan motivasi negative.
a. Motivasi positif , mempengaruhi orang lain dengan cara memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu.
b. Motivasi negative, merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu secara terpaksa.

PENGKOORDINASIAN
Prinsip-prinsip Koordinasi
a. Prinsip kontak langsung
b. Prinsip penekanan pada pentingnya koordinasi
c. Hubungan timbal balik di antara faktor-faktor yang ada
Pelaksanaan Fungsi Koordinasi
Untuk melaksanaan fungsi koordinasi, manajer dapat menempuh dua cara yaitu:
a. Menjamin bahwa kondisi lingkungan dapat membantu untuk memberikan fasilitas bagi terlaksananya koordinasi.
b. Memastikan apakah masing-masing individu sudah mengetahui prinsip-prinsip koordinasi

PENGAWASAN
Pengertian
Membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan rencana, serta melakukan perbaikan-perbaikan bilamana terjadi penyimpangan.
Langkah-langkah pengawasan
a. Menciptakan standard
b. Membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standard
c. Melakukan tindakan koreksi
Syarat-syarat pengawasan yang baik
»»  READMORE...