1.a Pembahasan
1.a.1 Pemahaman PSAK
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan
pedoman dalam melakukan praktek akuntansi dimana uraian materi di dalamnya
mencakup hampir semua aspek yang berkaitan dengan akuntansi, yang dalam
penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan kemampuan dalam bidang
akuntansi yang tergabung dalam suatu lembaga yang dinamakan Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI). Dengan kata lain, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) adalah buku petunjuk bagi pelaku akuntansi yang berisi pedoman tentang
segala hal yang ada hubungannya dengan akuntansi.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) mencakup konvensi,
peraturan dan prosedur yang sudah disusun dan disahkan oleh lembaga resmi
(standard setting body) pada saat tertentu.
Pernyataan di atas memberikan pemahaman bahwa
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan buku petunjuk tentang
akuntansi yang berisi konvensi atau kesepakatan, peraturan dan prosedur yang
telah disahkan oleh suatu lembaga atau institut resmi. Dengan kata lain
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)merupakan sebuah peraturan tentang
prosedur akuntansi yang telah disepakati dan telah disahkan oleh sebuah lembaga
atau institut resmi.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh
lembaga Ikatan Akuntan Indonesia selalu mengacu pada teori-teori yang berlaku
dan memberikan tafsiran dan penalaran yang telah mendalam dalam hal praktek
terutama dalam pembuatan laporan keuangan dalam memperolah informasi yang akurat
sehubungan data ekonomi.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat dipahami bahwa
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) mengacu pada penafsiran dan
penalaran teori-teori yang “berlaku” dalam hal praktek “pembuatan laporan
keuangan” guna memperoleh inforamsi tentang kondisi ekonomi.
Pemahaman di atas memberikan gambaran bahwa Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) berisi “tata cara penyusunan laporan
keuangan” yang selalu mengacu pada teori yang berlaku, atau dengan kata lain
didasarkan pada kondisi yang sedang berlangsung.
Hal ini menyebabkan tidak menutup kemungkinan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dapat mengalami
perubahan/penyesuaian dari waktu ke waktu sejalan dengan perubahan kebutuhan
informasi ekonomi.
Dari keseluruhan pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan suatu buku
petunjuk dari prosedur akuntansi yang berisi peraturan tentang perlakuan,
pencatatan, penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang disusun oleh lembaga
IAI yang didasarkan pada kondisi yang sedang berlangsung dan telah disepakati
(konvensi) serta telah disahkan oleh lembaga atau institut resmi.
Sebagai suatu pedoman, Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) bukan merupakan suatu kemutlakan bagi setiap perusahasan dalam
membuat laporann keuangan.
Namun paling tidak dapat memastikan bahwa penempatan
unsur-unsur atau elemen data ekonomi harus ditempatkan pada posisi yang tepat
agar semua dat ekonomi dapat tersaji dengan baik, sehingga dapat memudahkan
bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam menginterpretasikan dan megevaluasi
suatu laporan keuangan guna mengambil keputusan ekonomi yang baik bagi
tiap-tiap pihak.
1.a.2
Pemahaman Standardisasi
Standardisasi adalah proses pembentukan standar teknis , yang bisa menjadi standar spesifikasi , standar cara uji , standar definisi , prosedur standar (atau praktik), dll. Istilah standarisasi berasal dari kata standar yang
berarti satuan ukuran yang dipergunakan sebagai dasar pembanding kuantita,
kualita, nilai, hasil karya yang ada. Dalam arti yang lebih luas maka standar
meliputi spesifikasi baik produk, bahan maupun proses. Tidak boleh tidak
standar harus atau sedapat mungkin diikuti agar supaya kegiatan maupun hasilnya
boleh dikatakan dapat diterima umum oleh penggunaan standee atau ukuran ini
adalah hasil kerja sama pihak-pihak yang berkepentingan dalam industry dimana
perusahaan itu berada.
1.a.3
Pemahaman Harmonisasi
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan
kompatibilitas (kesesuaian) prakti akuntansi dengan menentukan batasan –
batasan seberapa besar praktik – praktik tersebut dapat beragam. Standar
harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas
(daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai Negara Upaya
untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan
Komite. Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Baru-baru ini,
sejumlah perusahaan yang berusaha memperoleh modal di luar pasar Negara asal
dan para investor yang berusaha untuk melakukan diversifikasi investasi secara
internasional menghadapi masalah yang makin meningkat sebagai akibat dari
perbedaan nasional dalam hal akuntansi, pengungkapan, dan audit. Terkadang
orang menggunakan istilah harmonisasi dan standarisasi seolah-seolah keduanya
memiliki arti yang sama. Namun berkebalikan dengan harmonisasi, secara umum
standarisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan
bahkan mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi.
Standarisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara, dan oleh
karenanya lebih sukar untuk diimplemntasikan secara internasional. Harmonisasi
jauh lebih fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan satu ukuran
untuk semua, tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami
kemajuan yang besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir
1.a.4 Pemahaman Konvergensi
Konvergensi dalam standar akuntansi
dan dalam konteks standar internasional berarti nantinya ditujukan hanya akan
ada satu standar. Satu standar itulah yang kemudian berlaku menggantikan
standar yang tadinya dibuat dan dipakai oleh negara itu sendiri. Sebelum ada
konvergensi standar biasanya terdapat perbedaan antara standar yang dibuat dan
dipakai di negara tersebut dengan standar internasional.
1.b Ruang Lingkup
Penggunaan PSAK Indonesia di lingkungan bisnis yang
ada yakni sektor jasa, dagang, manufaktur. Lingkungan bisnis ini memiliki skala
bidang usaha yang besar. Salah satu contohnya penggunaan PSAK pada sektor jasa
perbankan di Indonesia.
Bank Indonesia mewajibkan
bank menggunakan laporan keuangan dengan mengacu pada revisi PSAK 50/2006 dan
PSAK 55/2006 mulai 2009 sementara standar akuntansi internasional akan diadopsi
penuh pada 2010.
Deputi
Gubernur Bank Indonesia Siti Ch. Fadjrijah mengatakan perbankan dan lembaga
keuangan diberikan kesempatan mempelajari tahapan-tahapan penyampaian laporan
keuangan berdasarkan standar akuntansi internasional.
"Bagi
bank syariah menunggu panduan yang dikeluarkan oleh IFSB [Islamic Financial
Service Board]," katanya saat dihubungi Bisnis, kemarin.
Deputi
Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI I Gde Made Sadguna menjelaskan
sebagian besar standar akuntansi untuk laporan keuangan bank disesuaikan dengan
standar internasional.
"PSAK
50 dan 55 sudah sesuai dengan International Financial Reporting Standards
(IFRS) dan berlaku 1 Januari 2009. Pada 2010 akan dilakukan adopsi penuh tanpa
diskresi," katanya saat dihubungi Bisnis, kemarin.
Penyusunan
standar akuntansi keuangan (PSAK) 55/2006 tentang instrumen keuangan, pengakuan
dan pengukuran. Sementara itu, PSAK 50/2006 tentang penyajian dan pengungkapan
dari instrumen keuangan.
Tahun
ini, laporan keuangan bank dan institusi keuangan publik diwajibkan mene-rapkan
tiga revisi PSAK dari Dewan Standar Akuntansi Keuangan terkait aktiva, dalam
rangka konvergensi dengan International Accounting Standards (IAS) dan IFRS.
PSAK
aktiva Sriyanto, Direktur Teknis Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), mengatakan
tiga revisi standar akuntansi tersebut berupa PSAK 13/2006 tentang akuntansi
untuk investasi berubah menjadi properti investasi, PSAK 16/2006 mengenai
aktiva tetap dan aktiva lain-lain berubah menjadi aset tetap. PSAK 30/2007
terkait akuntansi sewa guna usaha juga diubah menjadi sewa.
Pada
tiga PSAK itu, terdapat sejumlah diskresi nasional seperti penerapan akuntansi
pengakuan kepemilikan perusahaan pada aset tetap berupa tanah.
Pada
hukum nasional, kepemilikan tanah dengan status hak milik hanya diperbolehkan
bagi perorangan/individu dan bukan perusahaan yang cuma diberikan hak guna
ataupun sewa.
Dalam
tiga revisi PSAK aktiva itu, pelaporan akuntansi perusahaan mencakup aset tetap
berupa tanah tersebut, meskipun IFRS tidak memasukkannya. Selain itu, ada
pe-nerapan nilai wajar (fair value) terhadap tanah sebagai aset tetap dengan
mengacu harga pasar.
Di sisi lain, Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono mengatakan fokus perbankan tahun ini disesuaikan dengan kebijakan BI yang diperkirakan merupakan respons kekhawatiran dampak resesi makroekonomi global.
Di sisi lain, Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono mengatakan fokus perbankan tahun ini disesuaikan dengan kebijakan BI yang diperkirakan merupakan respons kekhawatiran dampak resesi makroekonomi global.
"Tahun
ini, rencana bisnis bank akan mengikuti BI yang saya kira harus memerhatikan
dua hal yaitu kenaikan harga minyak dunia dan kemungkinan resesi ekonomi di
AS."
Direktur
Global Market Research Deustche Bank Taimur Baig mengatakan perbankan di Asia
termasuk Indonesia memiliki daya tahan terhadap kejadian subprime mortgage di
AS dan Eropa.
"Bank-bank
di Asia masih terlalu tertutup dalam laporan akhir tahunnya dibandingkan dengan
bank-bank Eropa dan AS," ujarnya, kemarin.
1.c Kesimpulan
Hasil
kesimpulan dari penulisan tugas ini adalah standar yang digunakan dalam
pembuatan serta penyusunan laporan keuangan disebut Pernyataan Standar
Akuntansi (PSAK), PSAK disusun oleh IAI. Dan pola PSAK di Indonesia , yang
salah satu contohnya yang saya ambil adalah PSAK pada sektor perbankan. Bank Indonesia mewajibkan
bank menggunakan laporan keuangan dengan mengacu pada revisi PSAK 50/2006 dan
PSAK 55/2006 mulai 2009 sementara standar akuntansi internasional akan diadopsi
penuh pada 2010. Jadi pada tahun 2009 perbankan Indonesia masih mengacu pada
IAS/IFRS barulah setelah tahun 2010 perbankan Indonesia mengadopsi sepenuhnya
IAS/IFRS.
Sedangkan
untuk keseluruhan pengadopsian IFRS, IAI
pada Desember 2008 telah mengumumkan rencana konvergensi standar akuntansi
lokalnya yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dengan International
Financial Reporting Standards (IFRSs) yang merupakan produk dari IASB.
Rencana pengkonvergensian ini direncanakan akan terealisasi pada tahun 2012.
PSAK telah
mengalami beberapa kali revisi hingga akhirnya menggunakan ke standar IFRS,
pada tanggal 1 Januari 2013. IAI mengadopsi secara keseluruhan milik IFRS ke
PSAK. Tetapi pada tanggal 1 Januari 2013, masih ditemukan beberapa perbedaan
antara IFRS dan PSAK pada annual report.
Demikianlah kesimpulan yang dapat saya tulis. Semoga
tulisan singkat saya ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Daftar pustaka :