Tugas 24 September 2013
Nama : Weny Andriati
NPM : 28210479
1. Apa yang dimaksud dengan etika ?
Jawab :
Pengertian
Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti
watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat
dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos”
dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara
hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari
hal-hal tindakan yang buruk.Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya,
tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau
moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah
untuk pengkajian sistem nilai nilai yang berlaku.
Istilah
lain yang identik dengan etika, yaitu:
-
Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup
(sila) yang lebih baik (su). - Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti
ilmu akhlak.
Ada
empat perbedaan antara etika dan etiket, secara umum sebagai berikut:
1.
Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai
pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya. Etiket adalah menetapkan
cara, untuk melakukan perbuatan benar sesuai dengan yang diharapkan.
2.
Etika adalah nurani (bathiniah), bagaimana harus bersikap etis dan baik yang
sesungguhnya timbul dari kesadaran dirinya. Etiket adalah formalitas
(lahiriah), tampak dari sikap luarnya penuh dengan sopan santun dan kebaikan.
3.
Etika bersifat absolut, artinya tidak dapat ditawar-tawar lagi, kalau perbuatan
baik mendapat pujian dan yang salah harus mendapat sanksi. Etiket bersifat
relatif, yaitu yang dianggap tidak sopan dalam suatu kebudayaan daerah
tertentu, tetapi belum tentu di tempat daerah lainnya.
4.
Etika berlakunya, tidak tergantung pada ada atau tidaknya orang lain yang
hadir. Etiket hanya berlaku, jika ada orang lain yang hadir, dan jika tidak ada
orang lain maka etiket itu tidak berlaku.
http://sukuchaniago.blogspot.com/2012/12/pengertian-etika.html
2. Bagaimanakah tahap perkembangan moral, karakteristik individu dan variabel struktural mempengaruhi keputusan manajer untuk berperilaku etis dan tidak etis ?
Jawab :
Tahapan perkembangan moral adalah ukuran dari tinggi
rendahnya moral seseorang berdasarkan perkembangan penalaran moralnya seperti
yang diungkapkan oleh Lawrence Kohlberg. Adapun tahapan-tahapan itu adalah:
a. Tahapan Pramoralitas
(1) Periode 0
Pemahaman anak tentang baim dan buruk, benar dan salah ditentukan oleh akibat fisik yang ditimbulkan oleh tindakan itu seperti hukuman.
(2) Periode 1
Suatu tingkah laku bermoral bagi anak kalai tingkah laku itu oatuh mengikuti kemauan orang berkuasa seperti orangtua dan guru atau tingkah laku yang mendapatkan penghargaan fisik atau material, sedangkan tingkah laku yang tidak bermoral kalau membantah dan mendapat hukuman dari yang berkuasa terhadap anak.
(3) Periode 2
Anak memahami bahwa tingkah laku benar, salah, baik, pantas tergantung kepada tingkah laku itu memuaskan, menimbulkan kenikmatan pada diri sendiri atau orang lain (hedonisme).
b. Moralitas dianggap kesamaan peranan yang biasa
(1) Periode 3
Anak memahami bahwa tingkah laku moral adalah mengakui aturan-aturan yang telah ditentukan oleh orang dewasa. Anak mulai mengerti bahwa tingkah laku salah namun tidak sengaja atau direncanakan sebelumnya bukan merupakan tindakan yang melanggar hukum.
(2) Periode 4
Ditandai oleh pemahaman anak bahwa tingkah laku yang baik atau benar adalah mentaati aturan dan hukuman-hukuman yang telah disepakati bersama dan menguasai kehidupan masyarakat.
c. Moralitas dengan penerimaan prinsip-prinsip moral
(1) Periode 5
Anak mulai memahami nilai moral dan prinsip-prinsip moral maupun standar kebenaran yang benar dan dapat terjadi pertentangan dengan apa saja yang terjadi atau diterima oleh masyarakat. Pembentukan filsafat hidup sangat tepat untuk membimbing tingkah laku yang bermoral.
(2) Periode 6
Periode ini disebut Kohlberg dengan level postconvensional yang merupakan tingkat perkembangan moral yang tertinggi. Remaja telah menginternalisasi nilai-nilai moral menjadi miliknya sendiri. Pertanggungjawaban secara moral tingkah lakunya terletak pada diri remaja itu sendiri, mereka memahami peraturan dan tata cara yang berlaku di masyarakat haruslah berdasarkan prinsip-prinsip universal.
a. Tahapan Pramoralitas
(1) Periode 0
Pemahaman anak tentang baim dan buruk, benar dan salah ditentukan oleh akibat fisik yang ditimbulkan oleh tindakan itu seperti hukuman.
(2) Periode 1
Suatu tingkah laku bermoral bagi anak kalai tingkah laku itu oatuh mengikuti kemauan orang berkuasa seperti orangtua dan guru atau tingkah laku yang mendapatkan penghargaan fisik atau material, sedangkan tingkah laku yang tidak bermoral kalau membantah dan mendapat hukuman dari yang berkuasa terhadap anak.
(3) Periode 2
Anak memahami bahwa tingkah laku benar, salah, baik, pantas tergantung kepada tingkah laku itu memuaskan, menimbulkan kenikmatan pada diri sendiri atau orang lain (hedonisme).
b. Moralitas dianggap kesamaan peranan yang biasa
(1) Periode 3
Anak memahami bahwa tingkah laku moral adalah mengakui aturan-aturan yang telah ditentukan oleh orang dewasa. Anak mulai mengerti bahwa tingkah laku salah namun tidak sengaja atau direncanakan sebelumnya bukan merupakan tindakan yang melanggar hukum.
(2) Periode 4
Ditandai oleh pemahaman anak bahwa tingkah laku yang baik atau benar adalah mentaati aturan dan hukuman-hukuman yang telah disepakati bersama dan menguasai kehidupan masyarakat.
c. Moralitas dengan penerimaan prinsip-prinsip moral
(1) Periode 5
Anak mulai memahami nilai moral dan prinsip-prinsip moral maupun standar kebenaran yang benar dan dapat terjadi pertentangan dengan apa saja yang terjadi atau diterima oleh masyarakat. Pembentukan filsafat hidup sangat tepat untuk membimbing tingkah laku yang bermoral.
(2) Periode 6
Periode ini disebut Kohlberg dengan level postconvensional yang merupakan tingkat perkembangan moral yang tertinggi. Remaja telah menginternalisasi nilai-nilai moral menjadi miliknya sendiri. Pertanggungjawaban secara moral tingkah lakunya terletak pada diri remaja itu sendiri, mereka memahami peraturan dan tata cara yang berlaku di masyarakat haruslah berdasarkan prinsip-prinsip universal.
3. Apa kode etik itu dan bagaimana cara meningkatkan keefektifannya ?
Jawab :
Kode Etik Dapat diartikan pola aturan,
tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.
Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku.
Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa
kode etik merupakan tata cara atau aturan yang menjadi standart kegiatan
anggota suatu profesi. Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai professional
suatu profesi yang diterjemahkan kedalam standart perilaku anggotanya.
http://pakgalih.wordpress.com/2009/04/07/pengertian-dan-fungsi-kode-etik/
cara meningkatkan keefektifan kode etik menurut saya ialah dengan cara selalu bertanggung jawab, memiliki integritas tinggi, bersikap profesional dan berkompetensi.
4. Bagaimana manajer mengambil keputusan yang etis ?
Jawab :
Manajer dapat mengambil keputusan yang etis dengan menerapkan prinsip dasar perilaku yang etis,
Ada tiga prinsip dasar perilaku yang
etis :
- Hindari pelanggaran etika yang terlihat remeh. Meskipun tidak besar sekalipun, suatu ketika akan menyebabkan konsekuensi yang besar pada profesi.
- Pusatkan perhatian pada reputasi jangka panjang. Disini harus diingat bahwa reputasi adalah yang paling berharga, bukan sekadar keuntungan jangka pendek.
- Bersiaplah menghadapi konsekuensi yang kurang baik bila berpegang pada perilaku etis. Mungkin akuntan akan menghadapi masalah karier jika berpegang teguh pada etika. Namun sekali lagi, reputasi jauh lebih penting untuk dipertahankan
http://ichsanfarro.wordpress.com/2012/11/02/etika-profesi-akuntansi/
5. Jelaskan faktor-faktor yang menentukan intensitas etika dan dari keputusan !
Jawab :
Ada 4 tingkatan intensitas mengenai
etika, yaitu :
- Etika atau moral pribadi yaitu yang memberikan teguran tentang baik atau buruk, yang sangat tergantung kepada beberapa faktor antara lain pengaruh orang tua, keyakinan agama, budaya, adat istiadat, dan pengalaman masa lalu.
- Etika profesi, yaitu serangkaian norma atau aturan yang menuntun perilaku kalangan profesi tertentu.
- Etika organisasi yaitu serangkaian aturan dan norma yang bersifat formal dan tidak formal yang menuntun perilaku dan tindakan anggota organisasi yang bersangkutan.
- Etika sosial, yaitu norma-norma yang menuntun perilaku dan tindakan anggota masyarakat agar keutuhan kelompok dan anggota masyarakat selalu terjaga atau terpelihara.
Faktor
apakah yang mempengaruhi etika secara internasional
- Kejujuran
- Integritas
- Objektivitas
- Perilaku Profesional
- Tanggung Jawab
http://auliarahmanchan.blogspot.com/2013/01/tugas-akhir-softskill-etika-profesi.html
0 komentar:
Posting Komentar